Share

Selasa, 20 Desember 2016

10 Jurus Maut Menaikkan Limit Kartu Kredit

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg40VjjJBT9k64MBpUhjsoU-YHzkihZztYZoEkjpV5hvqrjK0fyPz1meKo4PxloiEneSQuPNphyphenhyphenqAIq7zoUZRiED3nnZpJNAEEc9G_6LdeiDnCoUQv-cTri7F6HChVE_XDJPFBsI160DCNH/s400/Artikel ini adalah akhir dari 3 tulisan bersambung tentang "menaikkan limit kartu kredit" yang ditanyakan oleh Ibu Aulia Zahara. Semoga serangkaian ulasan dari kami bisa menjawab pergumulan beliau yang tentunya mungkin menjadi pergumulan kita semua. Bagi yang belum membaca tulisan pertama, silakan langsung menuju ke sini, sedangkan tulisan kedua silakan kembali ke sini. Setelah artikel ketiga ini, berikutnya akan membahas "Benarkah limit kartu kredit bisa tembus Rp 1 milyar?"

Diharapkan dengan kehadiran 4 artikel tentang persoalan limit kartu kredit, bisa menambah wawasan dan ilmu buat kita semua. Dengan demikian kita tidak mudah dikecoh oleh omongan orang marketing, pakar kartu kredit atau mafia kartu kredit itu sendiri. Anda bisa menggunakan akal sehat untuk mencerna semua yang kami tuliskan ini. Ambil sisi positifnya saja karena beberapa bagian memang kami isi dengan sedikit lelucon agar mudah dicerna.

10 Jurus Maut Menaikkan Limit Kartu Kredit:

Inilah jurus-jurus maut untuk menaikkan limit kartu kredit. Harap dipergunakan dengan baik dan jangan dikeluarkan sebelum keadaan benar-benar kepepet. Dan tolong jangan juga gunakan jurus ini untuk memukul balik ke kami..hehe. Musuh bersama kita adalah bankir bukan sesama nasabah (konsumen). Lihat saja bagaimana anak cucu cicit banker BLBI berjilid, Bapindo dan terakhir Century yang hidupnya santai-santai saja. Sedangkan kita? Hampir berjuang untuk meraih sesuap nasi hari demi hari.

1. Pilih Bank Besar

Jurus pertama adalah memilih bank penerbit kartu kredit. Bank besar adalah bank yang memang besar. Besar di sini bukan berbicara gedungnya yang besar menjulang tinggi ke langit, melainkan modalnya yang besar. Kalau melihat ada gedung megah yang dipasangin papan nama merek sebuah bank, bukan berarti gedung ini 100% punya bank tersebut. Jangan terkecoh. Makanya dulu ketika Bank Harapan Sentosa (BHS) di era 1990-an membangun kantor cabang megah di seantero nusantara, orang-orang berpikir, "Wah bank ini pasti bagus." Sialan rupanya, tujuan membangun gedung justru untuk menipu dan menggelapkan dana nasabah. Seorang paman dari rekan kami bunuh diri di Hotel Chrysant (d/h Daan Jaya Hotel) di Jl. Daan Mogot Raya - Jakarta Barat gara-gara kasus BHS. Waspadalah...waspadalah!

Indikasi atau tolak ukur sederhana untuk bank besar yang bisa dipergunakan seperti: kantor cabangnya yang ada di mana-mana, mesin ATM-nya yang menjamur (bukan berjamur), jumlah nasabahnya yang besar, wilayah operasional hadir di berbagai negara, dsb. Singkat saja, untuk di Indonesia beberapa bank besar adalah seperti: Citibank, HSBC, Standar Chartered, BCA dan Mandiri. Jadi kalau mau kartu kredit yang cepat naik limitnya pilih dan gunakanlah kartu kredit keluaran bank-bank besar.

2. Pilih Bank Yang Core Business-nya: Kartu Kredit

Bank boleh saja besar dan dananya menumpuk, namun kalau bisnis intinya bukan kartu kredit ya lewat Bos. Tidak bakalan bisa naik limit karena mereka tidak fokus di produk kartu kredit. Setiap bank ada spesialisasinya seperti fokus di KPR, kredit UKM, kredit korporasi (corporate funding/lending), kartu kredit, tabungan, produk derivatif, dsb. Tidak mesti 100% bank tersebut terjun di bisnis kartu kredit. Intinya adalah mereka serius dan bukan sekadar ikut-ikutan masuk ke pasar kartu kredit. Bank-bank yang sudah terkenal fokus di bisnis kartu kredit secara global adalah Citibank dan HSBC. Lebih baik bank kecil tetapi bisnis intinya kartu kredit dibandingkan bank besar tetapi tidak fokus di kartu kredit.

3. Gunakan Kartu Kredit di Atas 1 Tahun

Untuk bisa menarik minat bank mengucurkan kredit limit yang semakin besar, bank tentu harus bisa memastikan bahwa kita adalah nasabah loyal. Dengan menggunakan kartu kredit di atas 1 tahun, bank bisa membaca beberapa statistik pola penggunaan kartu kredit kita, perputaran uang kita, pola pembayaran, dsb. Jika dianggap sudah cukup loyal maka pasti diservis dengan berbagai benefit lainnya. Salah satunya adalah kenaikan limit kartu kredit. Jadi terus gunakan kartu kredit tersebut untuk melihat apakah akan naik atau tidak limitnya setelah 1 tahun.

4. Gunakan Limit Kartu Kredit Dengan Maksimum

Anda pasti tahu bahwa bank diuntungkan dengan penggunaan kartu kredit. Kalau mereka merasa untung, pasti akan semakin tergoda untuk menambah keuntungan. Siapa sih yang tidak suka duit? Setan saja konon katanya suka duit, apalagi manusia? Makanya tak heran dalam sesajen selain dikasih kemenyan, roti, kue, arak, kembang dan rokok, pasti ada uangnya. Makin gede uangnya makin cepat si setan datang dan melenyapkan sesajen tersebut. Kalau tidak percaya, coba taruh selembar uang Rp 100.000. Dijamin 100% sesajen yang ditaruh di pinggir jalan raya tersebut akan lenyap seketika.

Bank pasti akan menaikkan limit kartu kredit jika penggunaan kartu kredit kita maksimum. Jadi kesimpulannya: gunakan kartu kredit Anda setiap bulan minimum di atas 60% dari limit. Paling bagus di atas 80%. Contoh: jika limit kartu kredit adalah Rp 10 juta ya gunakanlah minimal Rp 6 juta per bulan untuk berbelanja. Jika Anda tidak bisa menghabiskan limit yang diberikan buat apa bank menambah limit?

"Dikasih Rp 10 juta saja tidak habis, kok minta naik? Serakah amat ini orang padahal masih lebih dari cukup," gerutu bankir dalam hati.

5. Bayar Tagihan Full Payment atau Minimum Payment

Pakainya sih boleh maksimum dan hampir menyentuh batas limit. Bank memang sudah diuntungkan dan tergoda untuk segera menambahkan limit. Namun jika Anda bayarnya payah alias tidak lunas, terlambat, telat, dsb..kira-kira siapa yang bakal menambahkan limit? Semua bank pasti akan menolak. Jadi buktikan bahwa Anda membayar full payment atau minimum payment.

Paling bagus bayar full payment dan kalau bank itu bank besar dan core business-nya di kartu kredit, dijamin 1 tahun akan naik dengan sendirinya. Salah satu contoh bank tersebut adalah HSBC. Dipakai rata-rata 60% per bulan dan bayarnya lancar maka 6-12 bulan sudah pasti bergerak limit kartu kredit kita. Luar biasa!

6. Jangan Pernah Telat Bayar Tagihan Kartu Kredit

Meski sekali-kali telat bukan masalah, namun untuk kenaikan limit usahakan jangan pernah telat sejak pertama. Kalau telat bayar sudah terindikasi kita ini kurang modal atau kekurangan uang. Bank pasti akan berpikir ulang untuk menaikkan limit kartu kredit kita. Apalagi jika telatnya lebih dari 2 bulan dan sering banget telat. Jangan kayak maskapai penerbangan atau kereta api yang sering telat. Jika kita sebagai penumpang saja enggan memilih maskapai yang sering telat, begitu juga dengan bankir. Bankir juga manusia dan mereka pasti membenci yang namanya telat, terkecuali telat ejakulasi. Oughh..

7. Pancing Dengan Kartu Kredit Lain

Jurus ini adalah memancing kenaikan limit dengan mengajukan kartu kredit lain. Istilahnya Anda apply kartu kredit baru dengan modal kartu kredit sebelumnya. Contoh: misalnya Anda sudah punya kartu kredit BCA tetapi limitnya tetap begitu saja meski sudah digunakan selama 5 tahun. Nah, Anda pakai referensi BCA untuk mengajukan kartu kredit katakanlah CIMB Niaga. Anda minta minimal limit di atas BCA. Biasanya tanpa diminta pun otomatis bank lain akan memberikan limit di atas kartu lama. Karena kalau diberikan sama bisa saja nasabah menolak. Apa kelebihannya? Kurang lebih seperti itu. Dan kalau memang limit yang diberikan tetap sama, Anda jangan gunting atau jangan batalkan kredit CIMB Niaga tersebut. Anda pegang saja semuanya dan nanti nilai kira-kira yang mana akan naik limitnya setelah dipakai sekian tahun.

Jurus ini berlaku untuk semua bank penerbit kartu kredit. Pokoknya Anda sudah punya kartu kredit A, Anda gunakan A untuk apply kartu kredit B, C, D, E, F, G, dst.. Siapa yang memberikan kredit limit paling tinggi, Anda pilih kartu kredit tersebut dan gunakan terus.

8. Telepon Bank Untuk Minta Kenaikan Limit

Jika jurus ke-7 tidak mempan, Anda gunakan jurus ke-8 ini. Hubungi bank dan minta kenaikan limit. Perlu sekali-kali kita menghubungi bank untuk mempersoalkan atau meminta kenaikan limit. Namun pastikan beberapa syarat yang sudah pernah kita bicarakan seperti masa penggunaan kartu, pola pembayaran dan pola penggunaan. Bank adalah institusi yang sibuk dan ada kalanya mereka kecolongan dalam arti lupa untuk menaikkan limit kartu kredit kita. Jadi kita ingatkan mereka dengan cara memintanya secara langsung.

Biasanya kalau minta kenaikan limit akan dikenakan biaya, namun ada juga yang tidak. Begitu bank menyadari bahwa mereka lupa menaikkan limit kartu kredit kita maka tidak akan dikenakan biaya. Yang tidak dikenakan biaya biasanya tidak secara langsung (beberapa minggu kemudian). Yang dikenakan biaya biasanya instan (proses 3 hari kerja).

9. Ancam Tutup Kartu Kredit Tersebut

Pada saat Anda mengajukan permohonan kenaikan limit tetapi selalu ditolak, tak ada cara lain selain mengeluarkan jurus maut ini: ancam untuk membuang alias menutup kartu kredit tersebut. Ancam balik orang bank dengan berkata, "Kalau limit kartu kredit ini tidak naik di bulan ini, tolong tutup kartu kredit saya ini. Tidak ada gunanya!"

Harap diingat bahwa ini hanyalah ancaman saja. Untuk menakut-nakuti orang bank. Biasanya orang bank akan berpikir ulang. Semakin sedikit kartu kredit yang mereka edarkan, semakin mengecil keuntungan mereka. Tidak ada orang yang tidak suka uang. Sedangkan persaingan industri kartu kredit sedemikian ketat. Jadi ancaman ini sangatlah ampuh. Dan kalau kartu kredit Anda ditutup, Anda juga harus nrimo. Tidak boleh menyesal. Karena memang tidak ada gunanya kartu kredit yang sudah dipakai puluhan tahun tidak pernah naik-naik. Sebaiknya sebelum menggunakan jurus ke-9 ini sudah punya cadangan kartu kredit bank lainnya.

10. Ajukan Kartu Kredit Bank Lain

Jurus ke-10 ini sedikit mirip jurus ke-7. Di mana kita menggunakan kartu kredit bank lain untuk memancing kartu kredit lainnya agar diberikan limit yang semakin besar. Perbedaannya hanyalah terletak: jika jurus ke-7 kartu kredit baru yang Anda terima meski limitnya sama atau di bawah kartu sebelumnya tetap diterima, lain halnya dengan jurus 10 ini. Jika limitnya di bawah kartu lama atau sekadar sama saja, akan kita tolak. Jika limit kartu baru melebihi kartu lama, maka kartu lama kita buang alias tutup. Sampai di sini paham?

Contoh: misalnya kita punya Mega dengan limit Rp 10 juta. Tidak pernah naik. Kita gunakan Mega sebagai referensi untuk mendapatkan Panin, BII, ANZ atau Mandiri, dsb. Kalau misalnya Panin dikasih Rp 13 juta, BII Rp 10 juta, ANZ Rp 12 juta, Mandiri Rp 10 juta, maka kita pilih hanya Panin karena paling tinggi. Yang lainnya kita batalkan dan termasuk Mega kita tutup. Sampai di sini paham? Gunakan Panin sekian tahun dan ulangkan lagi jurus ini. Kalau jurus ke-7 semuanya masih kita ambil dan pergunakan selama sekian tahun untuk menilai yang mana paling cepat naik limitnya. Setelah sekian tahun baru kita seleksi ulang. Ada baiknya gunakan jurus ke-10 ini bersamaan dengan jurus ke-9. Anda apply dulu kartu kredit bank lain, begitu sudah diterima baru Anda ancam balik si Mega ini. Biar si Mega ini kelimpungan dan di posisi dilema.

Kurang lebih seperti itulah 10 jurus maut untuk menaikkan limit kartu kredit. Harap diingat bahwa ini adalah pembahasan tentang menaikkan limit kartu kredit dan bukan memilih kartu kredit terbaik. Untuk memilih kartu kredit terbaik patokannya bukan semata-mata pada limit tetapi ada banyak faktor pertimbangannya. Silakan review kembali di sini.
 
Ciaattt.....!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar